Outline Penelitian Kuantitatif
OUTLINE PENELITIAN KUANTITATIF
METODOLOGI
PENELITIAN KEPENDIDIKAN
Dosen Pengampu
:
Mamlu’atul
Hasanah, M.Pd
Oleh:
Afifa Nur Aziza (14150075)
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2016
PENGARUH
MINAT BELAJAR BAHASA ARAB TERHADAP KEMAMPUAN BERBAHASA ARAB MAHASISWA UIN MALIKI MALANG
A. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah
Salah satu di antara
dimensi ajaran islam yang paling menonjol adalah perintah untuk belajar dan juga memberikan penghargaan yang sangat istemewa bagi orang yang selalu
belajar, menuntut ilmu, dan mengembangkan dirinya. Banyak sekali nash
dalam al-Qur’an dan al-Sunnah yang mengisyaratkan tentang martabat orang
berilmu, kedudukan para ulama, dan keutamaan belajar. Diantaranya
firman Allah SWT yang berbunyi:
Artinya: Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. (QS. al-Mujaadilah: 11)
Selain itu dalam beberapa hadits
juga disebutkan:
... مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا،
سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ ...
Artinya: Barang siapa berjalan untuk menuntut suatu
ilmu (belajar), niscaya Allah SWT akan memudahkan jalan baginya menuju surga.
مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِي سَبِيْلِ
اللّهِ حَتَّى يَرْجِعَ.
Artinya:
Barang siapa keluar (pergi) untuk mencari ilmu maka ia berada di jalan Allah
sehingga kembali.
Minat adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi seseorang dalam belajar. Minat belajar yang besar cenderung
menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang kurang akan
menghasilkan prestasi yang rendah. Minat merupakan landasan penting bagi
seseorang untuk melakukan kegiatan dengan baik. Sebagai suatu aspek kejiwaan
minat bukan saja dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang, tapi juga dapat
mendorong orang untuk tetap melakukan dan memperoleh sesuatu.
Orang yang berminat pada suatu
kegiatan atau aktivitas tidak akan cepat bosan dan jenuh terhadap kegiatan atau
aktivitas tersebut, meskipun ada gangguan, baik dari dalam diri maupun gangguan
dari luar misalnya rasa lelah dan gangguan dari lingkungan dan sebagainya. Minat
sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa
menjemukan. Peran minat sangat besar jika dikaitkan dalam pelaksanaan
pembelajaran, karena dengan adanya minat
proses pembelajaran akan dapat efektif. Jika mahasiswa telah berminat
dalam kegiatan belajar mengajar, maka hampir dapat dipastikan proses belajar
mengajar akan berjalan dengan baik dan hasil belajar pun juga optimal.
Dalam pembelajaran bahasa yang
menjadi tujuan utama adalah penguasaan kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa
mengacu pada kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan bahasa dalam
komunikasi nyata. Dengan Kemampuan berbahasa seseorang dapat mengungkapkan
pikiran dan isi hatinya kepada orang lain yang merupakan tujuan pokok
pengajaran bahasa sebagai suatu bentuk berkomunikasi. Dalam kajian kebahasaan,
kemampuan berbahasa bersifat konkret dan mengacu kepada penggunaan bahasa
senyatanya, dalam bentuk lisan yang dapat didengar atau dalam bentuk tertulis
yang bisa dibaca.
Bahasa Arab memiliki kaitan yang
sangat erat dengan agama islam, karena semua ajaran islam terhimpun dalam
al-Qur’an dan dilengkapi dengan penjelasan al-Hadits. Untuk dapat mengkaji dan
mendalami ajaran islam, harus mempelajari al-Qur’an dan al-Hadits, dan agar
dapat mempelajari al-Qur’an dan al-Hadits
dibutuhkan kemampuan berbahasa Arab yang
memadai. Allah SWT berfirman:
Artinya: Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al
Quran dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. (Q.S. Yusuf: 2)
Bahasa Arab juga merupakan bahasa
ilmu pengetahuan. Ada banyak kitab-kitab
klasik yang dikarang oleh ulama-ulama terdahulu yang ditulis dalam bahasa Arab.
Sampai saat ini, karya-karya ulama klasik tersebut masih banyak dijumpai yang
dikenal dengan “kitab kuning”. Kitab-kitab tersebut tidak hanya membahas tentang
fiqh, aqidah akhlak, dan ilmu-ilmu keagamaan lainnya, tetapi juga membahas
tentang filsafat dan ilmu pengetahuan lainnya. Jadi jelaslah bahwa bahasa Arab
memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan.
Perkembangan pembelajaran bahasa
Arab nampaknya masih belum begitu menggembirakan, masih banyak kalangan
masyarakat Indonesia, yang mayoritas beragama Islam lebih memilih belajar
bahasa Inggris daripada belajar bahasa Arab. Bahasa Arab sebagai bahasa
al-Qur’an belum mampu memotivasi umat islam untuk bersemangat dalam
mempelajarinya.
Sebagaimana yang terjadi di Universitas
Negeri Malik Ibrahim Malang pembelajaran bahasa Arab selama ini masih
menghadapi berbagai kendala di antaranya adalah munculnya berbagai kesulitan
dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Asumsi yang berkembang bahwa di
antaranya disebabkan oleh alokasi waktu pembelajaran yang belum mencukupi,
kurang tersedianya fasilitas belajar bahasa Arab di rumah, mahasiswa belum
mampu mendudukkan bahasa Arab yang
dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari, buku-buku bahasa Arab atau buku-buku yang berkaitan dengan bahasa
Arab kurang mendapat perhatian
mahasiswa. Mahasiswa belum terbiasa menggunakan bahasa Arab di dalam kelas, serta adanya kesan bahwa mata kuliah bahasa
Arab itu sulit bahkan lebih sulit dari
bahasa asing lainnya. Tidak adanya lingkungan berbahasa Arab juga menjadi
kendala dalam pembelajaran bahasa. Padahal lingkungan berbahasa memiliki peran
yang sangat penting dalam mendukung pembelajaran bahasa Arab. Selain itu selama
ini belum ada UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang khusus menangani pembelajaran
bahasa Arab.
Selain itu faktor-faktor di atas
yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran bahasa Arab di UIN Maliki
Malang adalah rendahnya
minat mahasiswa terhadap mata kuliah bahasa Arab. Hal ini dapat dilihat dari
sedikitnya mahasiswa yang mengikuti pembelajaran bahasa Arab di luar jam mata kuliah bahasa Arab, misalnya
dalam kegiatan perkuliahan intensif PPBA. Penulis
berasumsi bahwa rendahnya minat belajar bahasa Arab tersebut sangat berpengaruh
terhadap kemampuan berbahasa Arab mahasiswa.
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas penulis tertarik untuk meneliti dengan mengangkat judul “Pengaruh Minat
Belajar Bahasa Arab Terhadap Kemampuan
Berbahasa Arab Mahasiswa (Studi Kasus
pada Mahasiswa Semester IV UIN Maliki Malang angkatan 2014)”.
b.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah
di atas, dibuat rumusan masalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
minat belajar bahasa Arab mahasiswa UIN Maliki
Malang ?
2. Bagaimana
kemampuan berbahasa Arab mahasiswa UIN Maliki
Malang?
3. Apakah
terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar bahasa Arab terhadap
kemampuan berbahasa Arab mahasiswa UIN Maliki
Malang?
c.
Tujuan
Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui:
a.
Minat
belajar bahasa Arab mahasiswa UIN Maliki
Malang angkatan 2014
b.
Kemampuan
berbahasa Arab mahasiswa UIN Maliki
Malang angkatan 2014
c. Pengaruh
minat belajar bahasa arab terhadap
kemampuan berbahasa arab mahasiswa UIN Maliki Malang angkatan 2014
d. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat
memberi manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis yaitu sebagai
berikut :
a.
Secara
teoritis
Sebagai sarana memperluas khazanah
pengetahuan peneliti khususnya dan orang yang berinteraksi langsung dengan
pendidikan pada umumnya tentang pengaruh minat belajar bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab, khususnya
di UIN Maliki Malang.
b.
Secara
praktis
1) Sebagai
bahan pertimbangan dan evaluasi bagi UIN Maliki Malang, khususnya dalam
pembelajaran bahasa Arab
2) Sebagai
bahan pijakan bagi penelitian lebih dalam lagi tentang pengaruh minat belajar
bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa
Arab
3) Sebagai
bahan referensi bagi pihak atau instansi yang membutuhkannya
e.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis nihil (Ho) adalah hipotesis yang
menyatakan tidak adanya hubungan
atau pengaruh antara variabel dengan variabel lain. Hipotesis
nihil dalam penelitian ini adalah tidak ada pengaruh antara minat belajar
bahasa Arab terhadap kemampuan berbahasa Arab.
Hipotesis alternatif (Ha) adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan atau pengaruh antara
variabel dengan variabel lain. Dalam
penelitian ini, peneliti mengajukan hipotesis alternatif atau hipotesis kerja
yaitu terdapat pengaruh yang signifikan
antara minat belajar bahasa Arab
terhadap kemampuan berbahasa Arab. Semakin tinggi minat belajar bahasa
Arab semakin tinggi kemampuan berbahasa Arab mahasiswa.
B. Kajian Teori
a.
Minat
Belajar Bahasa Arab
1)
Pengertian
Minat Belajar Bahasa Arab
Secara
bahasa minat berarti “kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu”. Minat
adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa
aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap aktivitas akan memperhatikan
aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Dengan kata lain, minat
adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Suatu Minat
dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih
menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek
tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Menurut
Gagne belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa
kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap
dan nilai. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui
interaksi dengan lingkungan. Bukti bahwa seseorang telah belajar ialah
terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hakikat perbuatan belajar
adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya.
Belajar
merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang
sedang terjadi dalam diri seseorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui
secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan, hasil belajar orang
itu tidak langsung kelihatan, tanpa orang itu melakukan sesuatu yang
menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar. Belajar adalah
suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,
keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan
dan berbekas.
Dari
pengertian minat dan belajar sebagimana yang telah diuraikan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang
disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa
senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan.
2)
Unsur-unsur
Minat
Bertolak
dari pengertian minat sebagaimana diuraikan di atas, maka unsur-unsur minat
meliputi:
a.
Perasaan
senang
b.
Perhatian
c.
Kemauan
d.
Keaktifan
e.
Ketertarikan
Faktor yang
mempengaruhi minat adalah motivasi, belajar, bahan pelajaran dan sikap guru,
keluarga, teman pergaulan, cita-cita, bakat, hobi, media massa, fasilitas dan
lain-lain.
3)
Fungsi minat
dalam belajar
Fungsi minat
dalam belajar adalah sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk belajar. Siswa
yang berminat kepada pelajaran akan tampak terdorong terus untuk tekun belajar,
berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima pelajaran. Mereka hanya
tergerak untuk mau belajar tetapi sulit untuk terus tekun karena tidak ada
pendorongnya. Minat mampu membangkitkan motivasi siswa. Hal ini sesuai dengan
apa yang dikatakan oleh Sri Esti Wuryani Djiwandono bahwa salah satu cara yang
kelihatan logis untuk memotivasi siswa adalah dengan adalah dengan
menghubungkan pengalaman belajar dengan minat siswa.
b.
Kemampuan
Berbahasa Arab
1)
Pengertian
Kemampuan Berbahasa Arab
Secara
bahasa kemampuan sama dengan kesanggupan atau kecakapan. Kemampuan berbahasa
adalah kemampuan sesorang menggunakan bahasa yang memadai dilihat dari sistem
bahasa. Kemampuan berbahasa adalah kemampuan individu untuk memahami bahasa
yang digunakan secara lisan, mengungkapkan diri secara lisan, memahami bahasa
yang diungkapkan secara tertulis, mengungkapkan diri secara tertulis.
Dwijawandono
sebagaimana dikutip oleh Abdul Wahab Rosyidi mengatakan bahwa dalam
pembelajaran bahasa yang menjadi tujuan utama adalah penguasaan kemampuan
berbahasa. Kemampuan berbahasa mengacu pada kemampuan yang berhubungan dengan
penggunaan bahasa dalam komunikasi nyata. Dengan Kemampuan berbahasa seseorang
dapat mengungkapkan pikiran dan isi hatinya kepada orang lain yang merupakan
tujuan pokok pengajaran bahasa sebagai suatu bentuk berkomunikasi. Dalam kajian
kebahasaan, kemampuan berbahasa bersifat konkret dan mengacu kepada penggunaan
bahasa senyatanya, dalam bentuk lisan yang dapat didengar atau dalam bentuk
tertulis yang bisa dibaca. Semua itu merupakan sasaran tes bahasa yang
merupakan bagian dari kajian kebahasaan dan pendidikan khususnya kajian
kebahasaan terapan.
Meskipun
secara garis besar keterampilan berbahasa terbagi menjadi empat macam
sebenarnya dibalik ke empat keterampilan tersebut terdapat satu ilmu yang
sangat penting untuk dikuasai. Ilmu itu dikenal dengan ilmu qawaid
(gramatikal) yang secara garis besar terdiri atas dua bagian, yaitu nahwu dan
sharaf.
2)
Kompetensi
Bahasa Arab
Kompetensi
berasal dari bahasa Inggris yaitu competence yang berarti kecakapan,
kemampuan kompetensi serta wewenang. Adapun padanan kata competence dalam bahasa Arab adalah kafa’ah.
Jadi kata kompetensi berasal dari kata competence yang berarti memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam bidangnya sehingga ia mempunyai kewenangan
atau otoritas untuk melakukan sesuatu dalam batas ilmunya tersebut.
Belajar
bahasa Arab mempunyai sebuah tujuan yang sangat tinggi yaitu untuk memiliki
kompetensi berbahasa. Sehingga seseorang dapat menggunakan bahasa itu untuk
memenuhi keperluan hidupnya. Misalnya untuk berkomunikasi dalam rangka
mengungkapkan dan menyampaikan pesan kepada orang lain, atau meminta bantuan
dalam mencapai keinginannya.
Indikator
bahwa seseorang yang menguasai bahasa Arab
adalah dia menguasai kompetensi bahasa Arab tersebut. Kompetensi tersebut meliputi empat
keterampilan berbahasa yaitu istima’ (mendengar),
kalam (berbicara), qira’ah (membaca), dan kitabah (menulis). Penjelasan lebih
lanjut mengenai masing-masing kompetensi keterampilan tersebut akan penulis
uraian di bagian Indikator kemampuan berbahasa Arab.
C. Metode
Penelitian
Jika
ditinjau dari segi bidang yang diteliti penelitian ini adalah penelitian
sosial, yaitu penelitian yang secara khusus meneliti bidang sosial seperti
ekonomi, pendidikan, hukum dan sebagainya. Jika ditinjau dari segi tempat
penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian lapangan (Field Research),
yaitu penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.
Data-data yang dikumpulkan dari lapangan langsung terhadap obyek yang
bersangkutan yaitu Mahasiswa UIN Maliki Malang. Namun jika dilihat dari sifat
penelitian, maka penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian
yang analisisnya menggunakan analisis statistik.
Untuk
meneliti subyek yang ada di lapangan penelitian ini menggunakan metode populasi
dan sampel.
1. Populasi
Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester IV UIN Maliki Malang yang
berjumlah 5 orang. Yang jumlah populasinya adalah 38 orang (Kelas PBA C)
2. Sampel
Sampel
penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan
dapat mewakili seluruh populasi.
3. Variabel
a. Variabel Penelitian
Variabel
adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran, yang dimiliki,
atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu. Menurut hubungannya antara satu variabel dengan variabel lain maka
macam-macam variabel dalam penelitian dibedakan menjadi :
1)
Variabel independent:
variabel ini sering disebut dengan variabel antecedent dalam bahasa
Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya
variabel dependent (terikat). Variabel independen atau variabel bebas
dalam penelitian ini adalah Minat
belajar bahasa Arab
2)
Variabel dependent
sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen, dalam
bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas. Variabel independen atau terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan
berbahasa Arab.
4. Teknik
Pengumpulan Data
Teknik yang
peneliti gunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Angket
Angket atau questionaire
adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan
dikembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Responden
ditentukan berdasarkan teknik sampling. Angket diberikan pada para mahasiswa
semester IV di UIN Maliki Malang angkatan 2014 yang dijadikan sampel dalam penelitian
ini, yaitu sebanyak 5 orang, dengan tujuan untuk menjaring informasi tentang
minat belajar bahasa Arab. Adapun jenis
angket yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup.
Angket tertutup adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban dengan karakteristik
dirinya dengan cara memberikan tanda (√) check list pada penilaian yang
dianggap sesuai.
terimakasih, ini sangat membantu...
BalasHapus