Essai Beasiswa

Saya Sebagai Perempuan Layak Mendapat Beasiswa
       Afifa Nur Aziza adalah nama panjang saya, lahir di Dampit, Malang pada tanggal 20 September 1996. Saya tinggal di rumah sederhana dengan ayah, ibu dan 3 saudara kandung. Dampit Malang, kota yang kurang akan pendidikan, khususnya di desa saya, Desa Gunung Kelop, rata-rata temen MA saya setelah tamat Sekolah Menengah Atas langsung bekerja atau menikah dan tidak melajutkan ke jenjang Perguruan Tinggi.
       Daerah Dampit mayoritas penduduknya bekerja di Malang Kota karena minimnya lapangan pekerjaan, khususnya di desa saya, di samping itu banyak para wanita atau istri yang mencari nafkah bukan suami/kepala rumah tangga. Melihat hal ini, maka timbul di benak saya untuk merubah paradigma masyarakat yang tidak mau maju dan melupakan kodrat masing-masing, seperti halnya seorang suami yang harusnya keluar rumah mencari sandang, pangan dan papan untuk keluarga, malah mereka hanya tinggal dan diam di rumah mengasuh anak menggantikan posisi istri. Begitu pula sebaliknya.
        Maka dari fakta tersebut, pendidikan amatlah diperlukan, karena dengan ilmu kita bisa bahagia di dunia maupun di akhirat, dengan ilmu pula, akhlaq dan moral tidak akan terkikis dari muka bumi. Sebagai seorang wanita, yang tentunya nanti akan menjadi ibu bagi anak-anak saya, saya ingin melahirkan generasi yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa, dan otomatis akan menjadi panutan bagi keluarga dan masyarakat setelah saya menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi. Serta wanita berperan dalam menegakkan tonggak bangsa ini agar tidak roboh. Jika wanita-wanita negeri ini berpendidikan dan berakhlaqul karimah, maka negeri ini akan tentram, damai dan sejahtera.
       Sebagai seorang wanita yang punya banyak impian dan cita-cita, di antara kontribusi yang telah saya torehkan untuk mengukir senyum di wajah orang tua dan guru yaitu sejak kelas VII Mts sampai XII MA saya menduduki peringkat 1, saya juga aktif dalam berbagai organisasi, dari mulai Pramuka, OSIS, Pengurus pondok YPPN Dampit dan Pengurus Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Maulana Malik Ibrahim hingga detik ini, di samping itu banyak pula lomba atau kejuaraan yang sudah saya raih baik dalam ilmu pengetahuan alam, sosial, jurnalistik dan keagamaan.
       Kontribusi di atas mungkin menurut sebagian orang menilai hal kecil, akan tetapi menurut saya pribadi adalah sesuatu yang besar. Karena tidak mungkin ada perubahan yang besar jika tidak dimulai dari sekarang dan tidak dimulai dari hal kecil yang bisa dilakukan. Mimpi dan cita-cita saya untuk Indonesia ke depan, khususnya di daerah saya adalah; mayoritas penduduknya berpendidikan minimal sarjana, revitalisasi peran masjid, bukan hanya sebagai tempat ibadah akan tetapi menjadi poros pemberdayaan masyarakat sekitar, kriminalitas bisa diminimalisir dengan adanya uswah hasanah dari keluarga, lingkungan dan masyarakat, sosial media bukan lagi menjadi ajang eksistensi diri melainkan untuk dakwah dan penyebaran ilmu serta lahirnya generasi Indonesia yang jenius dan religius sebab diberi pendidikan terbaik. 
       Adapun peran yang akan saya lakukan di masa depan adalah menjadi wanita yang menginspirasi banyak orang baik lewat karya, jasa, tutur kata dan perilaku. Selama saya menempuh proses studi sarjana, saya akan melanjutkan ke jenjang magister untuk memperkuat keilmuan yang telah saya miliki dan penjadi tenaga pendidik (dosen) yang mampu membentuk generasi Ulul Albab (dzikir, fikir dan amal sholeh) sesuai dengan asas Kampus yang saya pijaki saat ini. Selain itu, jurusan saya Pendidikan Bahasa Arab menuntut untuk kreatif dalam menciptakan karya-karya terkait Pendidikan Bahasa Arab dan Strategi Pembelajarannya, dimana karya itu nanti akan memudahkan dalam belajar bahasa arab terutama bagi pemula, seperti ghina’, game, subtitle video bahasa arab maupun metode pembelajaran berbasis IT. 
       Cara saya mewujudkan mimpi dan impian saya adalah serius dalam menempuh studi sarjana, hal ini terbukti dengan IPK saya yang mencapai 3,91 dan akan terus saya perbaiki, minimal membaca 3 buku dalam seminggu, terus menciptakan karya (ghina’, game, subtitle video), mengikuti seminar lokal maupun nasional, memperbanyak link dengan orang-orang besar dan berpengaruh serta menebar kemanfaatan dalam hal akademik maupun non akademik seperti halnya mendampingi mahasiswa tahun pertama yang wajib di ma’had, khususnya di kampus UIN Maulana Malik Ibrahim. Untuk itulah, mengapa saya membutuhkan beasiswa sheloud ini, untuk menunjang pendidikan yang saat ini saya tempuh dan bahkan agar menjadi perantara untuk tidak memberatkan Ayah Ibu saya di rumah.
 Indonesia, teruslah jaya! Menjadi Baldatun Thoyyibah penuh berkah! Tunggu lah saya menjadi bagian dari pencipta sejarah.  
Essai- Afifa Nur Aziza

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Evaluasi Pembelajaran beserta Butir-Butir Soal Maharah Kitabah

Evaluasi Pembelajaran beserta Butir-Butir Soal Maharah Qira'ah

Evaluasi Pembelajaran beserta Butir-Butir Soal Maharah Istima'